Bukittinggi - Pemerintah kota Bukittinggi menggelar silaturahmi bersama puluhan awak media dalam rangka jumpa pers di Aula Rumah Dinas Walikota Bukittinggi pada Selasa(27/06) malam.
Pertemuan ini dihadiri Kadis Kominfo kota Bukittinggi Erwin Umar, Kabid, Ramon, Kasi Kominfo Riri Alhadilla, serta Kasat Intelkam Polresta Bukittinggi Kompol Heri Satriawan, jajaran Kominfo serta puluhan awak media online, cetak maupun elektronik.
Kabid Kominfo Kota Bukittinggi Ramon mengatakan, sebenarnya pertemuan kita ini bermaksud untuk mengklarifikasi mengenai penjelasan dari bapak walikota mengenai permasalahan yang cukup hangat saat ini.
"Tadi pagi kami telah bersama-sama mengadakan rapat bersama dengan Pak Sekda, Kesbangpol, Dinas sosial, Dinas kesehatan untuk membahas masalah berita yang terjadi akhir-akhir ini, " papar Ramon.
Lanjut dikatakannya, karena bapak walikota berhalangan hadir karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan kita tetap bertemu menyampaikan pesan beliau.
"Beliau berpesan mengenai tanggapan dan respon beliau cukup dengan video yang telah disampaikan kepada seluruh rekan-rekan wartawan, " ujarnya.
Ia menambahkan, jika ada keterangan tambahan beliau akan bertemu dengan awak media dengan waktu yang disesuaikan.
Hal senada juga disampaikan Kadis Kominfo Erwin Umar, bahwa bapak Walikota berpesan mengenai tanggapan beliau untuk diberitakan pada statement video yang telah ditayangkan saat Magrib tadi.
"Pak Walikota ali tidak bisa hadir, karena sesuatu hal yang urgent, dan kami menyampaikan bahwa beliau berharap jika ada hal hal nanti kita akan jumpa pers kembali dengan walikota, " ujar Erwin.
Beriki ini isi Video yang baru beredar atas klarifikasi Walikota Bukittinggi Erman Safar disampaikan kepada publik ini adalah:
"Awalnya saya mendapatkan informasi dari lembaga resmi yang memperoleh izin dari kementerian sosial. Bahwa ada warga Kita (warga kota Bukittinggi) yang sedang direhabilitasi ditempatnya”
Lalu saya berkunjung ke sana, dalam kunjungan itu (sebelumnya sudah disampaikan oleh pengelola) diduga ada perbuatan salah satu anak didalamnya itu yang melakukan hubungan dengan ibunya.
Lalu saya tanya langsung kepada anak. Si anak mengatakan hal yang sama.Itu mengagetkan saya. Perbuatan ini harusnya tidak terjadi lagi ditengah masyarakat kami, itu sekitar 3 bulan yang lalu.
Lalu kemudian beberapa hari yang lalu, kami mengadakan kegiatan sosialisasi. Acaranya terbatas, undangannya hanya untuk 7 orang/kelurahan. Lalu juga dilaksanakan ditempat tertutup.
Setelah saya sampaikan, informasi-informasi penyimpangan seksual, karena temanya itu adalah Waspada Pernikahan Dibawah Usia. Saya sampaikan keadaan-keadaan dengan bentuk informasi yang sudah kami olah lebih general, begitu.
Tidak menyebut nama, bahwa di Bukittinggi ini, kami mendapatkan informasi ada anak yang berhubungan dengan orang tuanya, lalu juga LGBT, lalu korban pelecehan seksual anak, lalu bahaya narkoba. Lalu saya sampaikan semua.
Lalu kemudian itu viral. Itu diluar sepengetahuan kami, dan kami tidak pernah meminta wartawan dari awal Kita mendapati perbuatan-perbuatan penyimpangan ini untuk diberitakan.
"Lalu kenapa, kami selalu menyampaikan keadaan-keadaan sosial yang menghawatirkan ini, semata-mata karena hanya untuk kewaspadaan sosial ditengah masyarakat, "
Jadi kami mengajak partisipasi dari rakyat untuk bersama-sama menanggulangi beberapa keadaan menyimpang yang di Bukittinggi sudah terjadi.
Saya beberapa waktu kemudian, sudah menghubungi pihak Polresta Bukitinggi untuk ditindaklanjuti secara hukum. Dan sampai saat ini, kasus ini sudah dalam penyelidikan. Belum ada keterangan dari Polresta Bukitinggi menyatakan ini hoax, ini bohong, belum pernah ada, sampai hari ini. Tadi pagi saya berjumpa dengan pihak Polresta Bukitinggi.
Demikian isi dari pernyataan Walikota atas pemberitaan yang semakin hangat belakangan ini.
Selanjutnya, salah seorang awak media Rudi Arnel dari media Jamgadangnews.com memberikan pertanyaan kepada Kadis Kominfo dan Kabid mengenai seputaran jumpa pers, hendaknya bisa menghadirkan 4 narasumber dalam kasus inses ibu dan anak ini.
"Keempat narasumber ini yakni Walikota Bukittinggi Erman Safar, IPWL selaku informasi awal yang disampaikan, Dinas Kesehatan serta Psikiater, agar informasi yang berkembang tidak simpang siur, dan terang benderang diketahui oleh publik, , " sebut Rudi Arnel.
Selanjutnya media banuaminang.co.id Iing Caiang juga memberikan saran kepada Kadis Kominfo bahwa sebaiknya video tersebut (pernyataan walikota) tidak disebarluaskan ketengah masyarakat.
"Sebelum jumpa pers dengan jurnalis sebagaimana undangan yang disebarkan. temanya adalah jumpa pers, " katanya.
Sementara itu, Kasat Intelkam Polresta Bukittinggi Kompol Heri Satriawan menyampaikan bahwa segala informasi yang berkaitan dengan kasus inses tersebut silahkan ditanyakan ke bagian Humas Polresta Bukittinggi,
"Kami tidak bisa menyampaikannya, karena sudah ada bidang masing-masing dalam bekerja, " pungkas Heri.
(LindaFang).